REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Presiden Tunisia pada Jumat malam (11/6) mengatakan terbuka untuk berdialog mencari solusi krisis politik yang sedang berlangsung.
Kais Saied menerima Noureddine Taboubi, kepala Serikat Buruh Umum Tunisia, di Istana Carthage untuk membahas krisis politik dan cara mengatasinya. Saied mengatakan terbuka untuk berdialog tetapi mengindikasikan tidak akan mengadakan pembicaraan dengan mereka yang dicurigai melakukan korupsi.
Tunisia telah dicengkeram krisis sejak 16 Januari ketika Perdana Menteri Hicham Mechichi mengumumkan perombakan kabinet, tetapi Saied menolak untuk menunjuk menteri baru.
Turki, di tengah keterpurukan ekonomi yang diperparah pandemi virus corona, juga dilanda protes di berbagai daerah.
* Ditulis oleh Dilan Pamuk di Ankara