REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sembilan puluh persen negara-negara Afrika tidak akan berhasil mencapai target mereka untuk memvaksinasi 10 persen penduduk mereka pada September mendatang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), target ini bisa dipenuhi jika Afrika menerima 225 juta dosis lagi.
"Tanpa peningkatan yang signifikan dalam pasokan vaksin, hanya tujuh negara Afrika yang akan mencapai target tersebut," kata Matshidiso Moeti, direktur regional Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia untuk Afrika.
Dari 2,1 miliar dosis yang diberikan di seluruh dunia, Afrika hanya menyumbang satu persennya atau 32 juta dosis. Hanya 2 persen dari hampir 1,3 miliar orang di benua itu telah menerima satu dosis dan hanya 9,4 juta orang Afrika yang divaksinasi penuh.
“Ketika kita mendekati 5 juta kasus dan gelombang ketiga di Afrika membayangi, banyak dari orang-orang kita yang paling rentan tetap terpapar Covid-19. Vaksin telah terbukti dapat mencegah kasus dan kematian, sehingga negara-negara yang mampu, harus segera membagikan vaksin,” kata Moeti.
Dia mengapresiasi rencana AS untuk menyumbangkan setengah miliar vaksin Pfizer ke 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.
Selain itu, Mastercard Foundation juga akan menyalurkan 1,3 miliar dolar ASuntuk mendukung vaksinasi dan pengembangan sumber daya manusia bekerja sama dengan Uni Afrika dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika.
“Ini adalah jenis kemitraan yang diperlukan untuk mengakhiri pandemi. Kita perlu memastikan bahwa vaksin yang kita miliki tidak terbuang percuma karena setiap dosisnya sangat berharga,” tambah Moeti.
Ada lebih dari 4,9 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di benua Afrika, termasuk lebih dari 4,4 juta kasus sembuh dan 132.000 kematian.