REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tokoh senior Hamas mengatakan Israel harus mempercepat rekonstruksi Jalur Gaza jika ingin gencatan senjata berlanjut.
Dalam sebuah pernyataan di saluran TV Al-Aqsa pada Jumat (11/6), Khalil al-Hayya, wakil kepala Biro Politik Hamas, mengatakan organisasi itu menolak ancaman terkait dengan rekonstruksi Gaza dan tidak akan membuat kompromi politik.
Menurut, al-Hayya gencatan senjata dalam keadaan rapuh dan menyelesaikan masalah seperti itu sangat penting untuk memperkuatnya. Dia menambahkan bahwa visi nasional yang komprehensif belum jelas, sehingga lebih baik bagi Palestina untuk menunda pertemuan dialog di ibu kota Mesir. Kairo.
Serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade dimulai pada 10 Mei dan berakhir pada 21 Mei setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Sebanyak 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, tewas dalam pemboman Israel di Gaza.