REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth II disebut telah memutuskan tidak akan lagi bungkam ketika ada pernyataan yang salah menggambarkan percakapan pribadinya ataupun dengan bangsawan senior lainnya. Laporan ini dipublikasikan oleh The Mail yang dikutip Sputnik News pada Ahad (13/6).
Sang ratu dilaporkan telah menginstruksikan pihak kerajaan untuk memperbaiki pernyataan yang menyesatkan. Dia tidak akan tinggal diam jika Pangeran Harry dan Meghan Markle menyampaikan adanya kesalahpahaman tentang keluarga kerajaan.
Menurut publikasi tersebut, keputusan itu bentuk kejengkelan Ratu terhadap tudingan yang telah diberikan sekutu Pangeran Harry dan Duchess of Sussex Meghan kepada media. Apalagi kontroversi kembali meletus atas pilihan nama putri pasangan yang baru lahir, yaitu Lilibet Diana. Ratu Elizabeth disebut tak akan lagi mempertahankan prinsip no complain no explain yang selama ini dipegang kerajaan.
Pasalnya sebelumnya, Meghan dan Harry mengatakan telah meminta izin untuk menamai bayi perempuan mereka Lilibet. Nama tersebut adalah panggilan masa kecil yang sangat disayangi dari Ratu dan digunakan juga oleh almarhum Pangeran Philip.
BBC juga mengklaim dengan mengutip orang dalam kerajaan bahwa pasangan itu tidak berkonsultasi dengan ratu. Namun mereka hanya memberi tahu sang Ratu tentang pilihan nama mereka.
Hal ini membuat marah Harry dan Meghan, yang membuat hubungannya dengan seluruh keluarga Kerajaan masih tegang dan rapuh. Keluarga Sussex mengancam secara hukum terhadap BBC dan menyebut laporan itu sebagai "salah dan fitnah".
Duchess of Sussex Meghan Markle mengatakan tidak bisa untuk tetap diam tentang pengalamannya tentang kehidupan istana. Apalagi jika Keluarga Kerajaan telah mengabadikan kebohongan tentang dia dan sang suami, Pangeran Harry.
"Pangeran berbicara dengan keluarganya sebelum pengumuman itu. Faktanya, neneknya adalah anggota keluarga pertama yang dia panggil. Selama percakapan itu, dia berbagi harapan mereka untuk memberi nama Lilibet untuk menghormatinya. Jika dia tidak mendukung, mereka tidak akan telah menggunakan nama itu," ujar juru bicara pasangan itu.
Dilaporkan media di Amerika Serikat, Harry telah memperkenalkan Lilibet kepada nenek buyutnya melalui panggilan video. Namun, orang dalam mengatakan kepada The Mail bahwa tidak ada panggilan video yang terjadi.
"Teman dari Sussex tampaknya telah memberikan pengarahan yang menyesatkan kepada wartawan tentang apa yang dikatakan Ratu dan itu membuat semuanya menjadi berlebihan. Istana tidak dapat menyangkal cerita bahwa ini adalah ketidakbenaran," ujar sumber itu.
Sumber dari dalam itu juga menjelaskan bahwa tanggapan Ratu terhadap rentetan laporan media yang saling bertentangan akan melampaui pertikaian terkait nama Lilibet. "Ini tentang apakah apa yang dilaporkan adalah versi akurat dari apa yang sebenarnya terjadi," jelas sumber itu.
Lilibet "Lili" Diana Mountbatten-Windsor lahir pada tanggal 4 Juni 2021. Namanya dipilih sebagai penghormatan kepada mendiang ibu Harry, Putri Diana dan neneknya, Ratu Elizabeth II. Meghan dan Harry mengatakan bayi perempuan itu "lebih dari yang bisa kami bayangkan".