REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan meluncurkan latihan tahunan di dekat Pulau Dokdo yang disengketakan pada Selasa (15/6). Latihan Perlindungan Wilayah Laut Timur itu dimulai meskipun mendapat protes dari Jepang, menurut Kantor Berita Yonhap.
Melibatkan Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Penjaga Pantai, latihan perang itu bertujuan untuk menanggapi ancaman terhadap wilayah, warga, dan properti. Seoul telah mengadakan latihan di dekat pulau-pulau kecil, yang terletak di antara pulau itu dan Jepang, setiap tahun sejak 1986.
Selama pertemuan G7 di Inggris baru-baru ini, Tokyo membatalkan pertemuan yang disepakati antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga untuk memprotes rencana latihan di sekitar pulau. Korea Selatan secara efektif mengendalikan pulau-pulau itu, yang oleh Jepang diklaim sebagai wilayahnya dan menyebutnya Takeshima.
Sementara itu, Seoul melakukan dua latihan di sekitar pulau-pulau itu setiap tahun, biasanya pada Juni dan Desember.
Hubungan diplomatik antara kedua negara berada pada titik terendah selama setahun terakhir setelah pengadilan Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi kepada para korban kerja paksa selama pemerintahan kolonial Jepang di semenanjung itu.