REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Rabi sayap kanan Israel Yehuda Glick pada Selasa memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur. Glick, mantan anggota Knesset (parlemen Israel), mengunggah video dirinya saat mengunjungi situs suci tersebut.
"Kami berdoa agar pemerintah ini mencapai perdamaian di antara kami, untuk memindahkan kami ke ekonomi yang nyaman, keamanan, dan kasih sayang di antara kami," kata Glick tentang pemerintah koalisi baru Israel yang disetujui oleh Knesset pada Minggu.
Puluhan pemukim Israel juga menyerbu kompleks itu melalui Gerbang Al-Mughrabi, sebelah barat daya masjid, di bawah perlindungan polisi. Polisi Israel mulai mengizinkan pemukim masuk pada 2003, meskipun berulang kali dikecam oleh Departemen Wakaf Islam, yang mengawasi situs-situs keagamaan di Yerusalem.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Makkah dan Madinah, sementara umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Gunung Bait Suci, tempat dua kuil Yahudi berdiri pada zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
*Ahmed Asmar berkontribusi pada berita ini dari Ankara