REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel mengatakan mereka menggelar serangan udara ke komplek persenjataan Hamas di Jalur Gaza. Israel mengatakan serangan itu untuk merespons peluncuran balon bermuatan bahan peledak yang dikirim ke selatan Israel.
"(Kami) siap pada semua skenario termasuk pertempuran baru untuk menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza," kata militer Israel dalam pernyataannya, Rabu (16/6).
Serangan itu terjadi setelah kelompok ultranasional menggelar pawai di Yerusalem timur yang memicu kemarahan warga Palestina. Itu serangan pertama sejak Israel dan milisi di Gaza menggelar gencatan senjata yang ditengah Mesir bulan lalu.
Pawai ultranasional Flag March atau pawai bendera Isral memicu panggung konfrontasi baru. Hamas meminta masyarakat Palestina untuk memberikan perlawanan demi menghentikan kejahatan dan arogansi yang ditunjukkan peserta pawai.
Sebelumnya stasiun televisi Israel Channel 13 melaporkan militer Israel dalam kesiagaan tinggi. Israel mengerahkan tentara di wilayah Tepi Barat dan garis depan Gaza. Militer mengatakan mereka telah melakukan penilaian situasional dan siap dengan berbagai perkembangan dan skenario.
Flag March adalah pawai riuh yang diikuti ribuan anggota ultranasional Israel. Pesertanya mengibarkan bendera biru-putih sambil meneriakkan slogan-slogan provokatif dan ofensif. Mereka berjalan melewati Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem menuju kawasan muslim.
Pawai itu merayakan pendudukan Israel atas Yerusalem Timur pada perang 1967. Awalnya pawai tersebut dijadwalkan digelar pada 10 Mei 2021. Tetapi pada saat itu pertempuran 11 hari antara Israel dan Hamas masih berlangsung.