REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meminta negara anggota ASEAN dan China menahan diri serta mematuhi Declaration of Conduct (DoC) dalam menyikapi isu Laut China Selatan.
Dalam pertemuan informal ASEAN-China yang digelar di sela-sela ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) ke-15 pada Rabu (16/6), Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto yakin permasalahan Laut China Selatan bisa diselesaikan dengan dialog dan konsultasi. Laut Cina Selatan yang dikelola dengan baik, kata dia, akan memperkuat kemitraan bersama yang setara, saling menguntungkan untuk perdamaian dan stabilitas global.
"ASEAN dan China harus terus dapat menjaga dan meningkatkan kerja sama untuk keamanan dan kemakmuran masyarakat di kawasan," kata Prabowo dalam keterangan resminya pada Selasa malam (15/6).
Prabowo juga mendorong ASEAN dan China segera melanjutkan pembahasan Code of the Conduct (CoC) yang efektif dan substantif, termasuk mendorong kepatuhan terhadap Declaration of Conduct (DoC). DoC berisikan komitmen dari negara anggota ASEAN dan China untuk mematuhi prinsip-prinsip hukum internasional, menghormati freedom of navigation di Laut China Selatan, menyelesaian sengketa secara damai, dan menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan eskalasi konflik.
Menhan Prabowo menyampaikan apresiasi adanya pertemuan informal yang pada tahun ini menandai 30 tahun hubungan ASEAN-China. Menurut dia, hubungan dialog ASEAN-China selama tiga dasawarsa telah terjalin lama dan terjalin baik serta terus berkembang termasuk di bidang pertahanan.
“Forum think tank strategis ASEAN-China, pertukaran perwira muda ASEAN-China dan latihan maritim ASEAN-China adalah beberapa bidang kerja sama yang telah menghasilkan manfaat bagi langkah-langkah pembangunan kepercayaan," ujarnya.