REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Presiden Rusia Vladimir Putin berharap pembicaraannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berlangsung produktif. Keduanya melangsungkan pertemuan di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6).
“Tuan Presiden, saya ingin mengucapkan terima kasih atas inisiatif Anda untuk pertemuan hari ini,” kata Putin dalam pidato pembukaannya, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Putin mengungkapkan, dia tahu Biden memiliki perjalanan panjang. Sejak awal pekan ini, Biden diketahui telah menghadiri sejumlah pertemuan, yakni KTT G7 di Cornwall, Inggris dan pertemuan NATO serta Uni Eropa di Brussels, Belgia. “Namun demikian, banyak masalah yang memerlukan diskusi tingkat atas telah terakumulasi dalam hubungan Rusia-Amerika. Saya berharap pertemuan kita akan produktif,” ujar Putin.
Putin dan Biden melakukan pertemuan di Villa La Grange. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken turut mendampingi masing-masing presiden.
Ada beberapa isu yang disebut bakal dibahas Putin dan Biden, antara lain stabilitas strategis, keamanan siber, serta penanganan pandemi Covid-19. Menurut ajudan Kremlin Yuri Ushakov, Putin dan Biden juga akan membahas masalah regional. Penyelesaian Timur Tengah, situasi di Suriah, Libya, Afghanistan, Semenanjung Korea, serta program nuklir Iran akan menjadi beberapa topik yang dibicarakan.
Mereka pun diperkirakan akan turut mendiskusikan krisis Ukraina. "Ini adalah topik yang disepakati dalam agenda, tetapi Anda sangat menyadari bahwa presiden dapat menyentuh topik apa pun sesuai kebijaksanaan mereka. Masalah yang tidak disepakati sebelumnya dan tidak ditunjukkan dalam agenda juga dapat diangkat," kata Ushakov.