Kamis 17 Jun 2021 13:20 WIB

Selandia Baru Target Vaksinasi Covid-19 Hingga Akhir Tahun

Pemerintah Selandia Baru menghadapi kritik vaksinasi Covid-19 lambat.

Red: Nur Aini
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: EPA
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru akan membutuhkan waktu hingga akhir tahun untuk menginokulasi semua orang yang memenuhi syarat untuk vaksinasi Covid-19. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan hal itu pada Kamis (17/6), ketika ia mengumumkan rincian kampanye vaksin.

Negara kepulauan Pasifik itu menutup perbatasannya dan menggunakan tindakan pembatasan ketat untuk menjadi salah satu dari sedikit negara yang hampir menghilangkan Covid-19, tetapi pemerintah menghadapi kritik karena peluncuran vaksin yang lambat. Sekitar 560.000 orang di negara berpenduduk 5 juta itu telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer, sementara sekitar 325.000 telah diberikan dosis kedua."

Baca Juga

Berdasarkan pengiriman dan pasokan, kami berupaya mengambil hingga akhir tahun untuk memvaksin semua orang yang memenuhi syarat," kata Ardern pada konferensi pers, menambahkan bahwa upaya itu berjalan lebih cepat dari yang diharapkan.

Mengumumkan rincian rencana, dia mengatakan vaksin akan dialokasikan sesuai usia dengan orang di atas 60 tahun ditawarkan satu mulai 28 Juli dan mereka yang berusia di atas 55 tahun mulai 11 Agustus. Mereka yang berusia di atas 45 tahun akan mendapatkan undangan vaksin dari pertengahan hingga akhir Agustus. Sementara ,mereka yang berusia di atas 35 tahun dari pertengahan hingga akhir September, dan semua orang akan memenuhi syarat mulai Oktober.

Ardern mengatakan negara itu hanya akan mendapatkan sebagian besar pasokan vaksinnya pada Oktober. Memiliki populasi besar yang divaksin memberikan opsi yang lebih besar dalam mengelola perbatasan, katanya, tetapi beberapa kehati-hatian masih diperlukan di perbatasan karena varian Covid-19.

Para ahli sedang berkonsultasi tentang bagaimana dan kapan perbatasan akan dibuka dan pemodelan sedang dikerjakan.

"Semua orang menulis buku aturan saat kita pergi. Perbedaan yang kita miliki adalah kita memiliki buku aturan yang berbeda untuk ditulis," kata Ardern.

"Begitu Anda menyingkirkan strategi eliminasi, sangat sulit untuk kembali ke sana. Jadi untuk Selandia Baru ini tentang bagaimana kita mempertahankan posisi kita sementara memiliki sedikit lebih banyak kebebasan di perbatasan."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement