REPUBLIKA.CO.ID,RABAT -- Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Perdana Menteri Maroko Saad Dine El Otmani, parlemen, anggota parlemen, dan politisi oposisi pada Kamis (17/6). Pertemuan itu terjadi untuk membangun dukungan bagi Palestina setelah negara Afrika Utara itu meningkatkan hubungan diplomatik dengan Israel.
Haniyeh tiba di Maroko untuk perjalanan empat hari pada Rabu (16/6). Dia telah bertemu dengan PJD Islam, partai terbesar dalam koalisi pemerintahan Maroko.
Otamani mengadakan pertemuan dengan Haniyeh dalam kapasitasnya sebagai pemimpin PJD. Dia mengatakan, Raja Mohammed VI berjanji upaya untuk mempertahankan kedaulatan atas Sahara Barat tidak akan dengan mengorbankan rakyat Palestina.
Maroko setuju pada Desember untuk meningkatkan hubungan dengan Israel dalam kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS). Keputusan itu mencakup pengakuan AS atas kedaulatan Rabat atas Sahara Barat, sebuah wilayah yang diinginkan oleh Front Polisario yang didukung Aljazair menjadi negara merdeka.
Hamas telah mengkritik Maroko atas kesepakatan dengan Israel. Kunjungan Haniyeh merupakan upaya untuk mencari dukungan yang lebih luas bagi warga Palestina pascakonflik Gaza.
Kunjungan tersebut dipandang sebagai cara untuk menunjukkan bahwa Maroko masih mendukung rakyat Palestina meskipun hubungan mereka lebih bersahabat dengan Israel. Haniyeh bertemu dengan pembicara dari dua kamar parlemen Maroko dan delegasi dari PAM atau partai oposisi terbesar di parlemen. Dia juga akan bertemu dengan politisi lain.
Raja Mohammed VI telah mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett. Raja Maroko juga mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
https://www.reuters.com/world/middle-east/hamas-chief-meets-party-leaders-morocco-visit-2021-06-17/