REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih akan mempertimbangkan untuk mengatur pembicaraan antara Presiden Joe Biden dan mitranya dari China, Xi Jinping. Kedua negara berdebat mengenai masalah-masalah yang terus memanas, termasuk hak asasi manusia.
"Segera kami akan duduk untuk mencari cara yang tepat bagi kedua presiden untuk terlibat," kata penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan bahwa kedua pemimpin akan mengetahui posisi yang tepat dalam sebuah hubungan.
Sullivan menyatakan banyak kemungkinan untuk menjalin komunikasi dengan pemimpin China. "Bisa berupa panggilan telepon, bisa jadi pertemuan di sela-sela KTT internasional lainnya, bisa juga hal lain," katanya.
Biden dan Xi keduanya diperkirakan akan menghadiri pertemuan G20 pada Oktober yang diselenggarakan oleh Italia, salah satu tempat yang memungkinkan untuk pembicaraan semacam itu. Sullivan mengatakan belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Beijing marah atas komunike yang dikeluarkan atas desakan Biden oleh para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) pada akhir pekan. Kelompok tersebut mengkritik China atas hak asasi manusia di wilayah Xinjiang dan Hong Kong sementara juga menuntut penyelidikan penuh dan menyeluruh tentang asal-usul virus corona di China.