REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres ditunjuk untuk mengemban posisinya pada masa jabatan lima tahun kedua pada Jumat (18/6) waktu setempat. Penunjukkan ini disetujui oleh Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara.
"Saya akan memberikan segalanya untuk memastikan tumbuhnya kepercayaan di antara negara-negara besar dan kecil, untuk membangun jembatan, dan untuk terlibat tanpa henti dalam membangun kepercayaan," kata Guterres kepada Majelis Umum setelah mengambil sumpah jabatan.
Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang awal bulan ini merekomendasikan Majelis Umum untuk mengangkat kembali Guterres. Masa jabatan keduanya dimulai pada 1 Januari 2022.
Guterres menggantikan Ban Ki-moon pada Januari 2017 atau beberapa pekan sebelum Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Sebagian besar masa jabatan pertama Guterres difokuskan untuk menghadapi Trump, yang mempertanyakan nilai PBB dan multilateralisme.