REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - AstraZeneca harus mengirim vaksin Covid-19 ke Uni Eropa (UE) juga dari pabrik di Inggris jika diperlukan untuk memenuhi komitmennya dengan UE. Demikian diputuskan hakim pada Jumat (18/6), menurut pengacara yang mewakili UE.
Pihak perusahaan mengaku tidak langsung dapat mengirim dosis vaksin UE dari pabrik Oxford Biomedica di Inggris sebab pihaknya harus memasok Inggris Raya terlebih dahulu.
Menurut pengacara, hakim telah memutuskan bahwa pabrik itu harus digunakan untuk pasokan Uni Eropa. Akan tetapi, AstraZeneca bisa memenuhi komitmennya dengan UE tanpa menggunakan pabrik tersebut.
Perusahaan tidak berkewajiban mengirim dosis vaksin sesuai jadwal yang tertera di kontrak sampai akhir Juni, tapi harus masih mengirim total 300 juta dosis ke Uni Eropa, demikian isi putusan hakim.