REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Malaysia menyambut baik penerimaan resolusi mengenai situasi di Myanmar yang telah diloloskan oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 18 Juni 2021 waktu New York.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataannya di Putrajaya, Sabtu (19/6), menyatakan telah mendukung resolusi tersebut yang menyeru agar pihak-pihak yang terlibat serta komunitas internasional untuk mencari jalan yang konstruktif ke arah penyelesaian yang damai untuk menangani krisis di Myanmar.
Resolusi tersebut telah mendapat dukungan suara sebanyak 119, satu tidak setuju manakala 36 netral. Resolusi itu menyerukan agar kekerasan dapat dihentikan dengan serta-merta dan pembebasan segera pemimpin politik yang telah ditahan.
Ini untuk mencari jalan penyelesaian atas krisis tersebut serta membuka ruang dialog yang bersifat kondusif dan inklusif.
Lebih penting lagi resolusi tersebut menuntut pelaksanaan Five-Point Consensus yang dicapai saat Musyawarah Pemimpin-Pemimpin (ASEAN) pada 24 April 2021 dan keperluan mendesak untuk kerjasama antara semua pihak berkepentingan di Myanmar dengan Utusan Khusus Ketua ASEAN ke Myanmar dan negara-negara anggota ASEAN.
Malaysia menegaskan bahwa dukungan atas resolusi tersebut berdasarkan tujuan untuk memastikan tindakan yang menganggu kestabilan negara tersebut dapat dihentikan dengan serta-merta dan seterusnya membawa dampak yang positif atas situasi di Myanmar.
Malaysia bersedia untuk bekerjasama secara konstruktif dengan komunitas internasional dalam memastikan kestabilan politik dan ekonomi yang mapan di Myanmar.