REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Milisi yang setia kepada panglima perang Khalifa Haftar mengumumkan peluncuran operasi militer melawan teroris di Libya selatan pada Jumat pagi (18/6).
Menurut pernyataan dari milisi, pasukan dikirim ke selatan untuk mendukung pasukan di sana. Operasi itu bertujuan untuk menangkap teroris dan mendeportasi tentara bayaran Afrika yang mengancam keamanan dan stabilitas dan terlibat dalam penjarahan, pencurian dan segala macam penyelundupan.
Geng teroris menargetkan titik keamanan di barat daya negara itu dengan kendaraan bermuatan bom. Pada 6 Juni, terjadi serangan bunuh diri dengan kendaraan bermuatan bom di sebuah titik keamanan yang berafiliasi dengan Departemen Kepolisian Sabha di Libya selatan.
Dua letnan polisi tewas dan empat terluka dalam serangan itu. Organisasi teroris Daesh/ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.