REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perjalanan udara antara Rusia dan Turki akan dilanjutkan Selasa, 22 Juni. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatiana Golikova, Jumat (18/6) kemarin.
Langkah-langkah perbaikan yang diambil pemerintah Turki untuk memerangi penyebaran infeksi Covid-19 di negara itu disebut menjadi salah satu alasan keputusan ini diambil. Dilansir di Ahval News, Sabtu (19/6), Rusia menangguhkan sebagian besar penerbangan ke Turki, tujuan wisata populer bagi orang Rusia, pada April lalu. Tingginya jumlah kasus Covid-19 harian di Turki menjadi alasan penangguhan tersebut.
Namun, banyak yang menafsirkan larangan penerbangan ini merupakan tindakan hukuman yang diambil oleh Moskow, sebagai tanggapan atas kerja sama yang berkembang antara militer Turki dengan Ukraina. Keputusan awal Rusia untuk menghentikan sebagian besar penerbangannya ke Turki terjadi hanya dua hari setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bertemu dengan timpalannya dari Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, di Istanbul.
Moskow secara konsisten membantah memiliki motif politik di balik penghentian penerbangan ke Turki. Mereka selalu menyebut kekhawatiran menyebarnya Covid-19 sebagai satu-satunya alasan penangguhan tersebut.
Penangguhan penerbangan pertama dijadwalkan berakhir pada 1 Juni, tetapi kemudian diperpanjang oleh Moskow hingga 21 Juni.