Senin 21 Jun 2021 12:55 WIB

Pembangunan di Kawasan ASEAN Tidak Merata

Penguatan peran Sekretariat ASEAN penting untuk menutup kesenjangan pembangunan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Fuji Pratiwi
Logo ASEAN. Pembangunan di ASEAN dinilai tidak merata.
Logo ASEAN. Pembangunan di ASEAN dinilai tidak merata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesatnya pembangunan negara-negara di kawasan mempunyai dampak bagi rencana integrasi ASEAN. Sebab, pembangunan yang terjadi di kawasan tidak merata, sehingga berpotensi memicu disintegrasi kawasan. 

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD) Universitas Paramadina, Anton Aliabbas, mengatakan, jika tidak ditangani secara serius maka ketiadaan kebijakan regional dalam merespons problem ketidakseimbangan horizontal akan menambah kompleksitas masalah di kawasan.

Baca Juga

Untuk itu, ia berharap negara anggota ASEAN dapat segera memperkuat peran dan kewenangan Sekretariat ASEAN. "Sebab, penguatan mekanisme institusional semakin dibutuhkan dalam mengakselerasi program pengurangan disparitas pembangunan di ASEAN," kata Anton dalam kuliah tamu secara virtual yang diselenggarakan Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD), Universitas Paramadina, Jakarta, akhir pekan lalu.

Acara bertajuk "ASEAN's Efforts in Narrowing Development Gap Among ASEAN Member Countries" itu menghadirkan Senior Officer Divisi Inisiatif untuk Integrasi ASEAN dan Pengurangan Gap Pembangunan pada Sekretariat ASEAN, Intani Kusuma.

Walaupun, lanjut Anton, Sekretariat ASEAN tetap harus memperbaiki mekanisme kerja birokrasi internal yang lebih mengedepankan kolaborasi antardivisi. Mengingat, isu pembangunan adalah transsektoral.

"Tanpa penguatan peran Sekretariat ASEAN, program yang disiapkan untuk menutup kesenjangan pembangunan ini tidak akan dapat berjalan secara efektif," ungkap Anton.

Saat menutup kegiatan, Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD) Shiskha Prabawaningtyas menekankan pentingnya Sekretariat ASEAN melibatkan media dalam mendorong agenda integrasi ASEAN. Sebab, menurut dia selama ini perhatian media tidak terlalu banyak pada isu tersebut. 

"Menggandeng media akan menjadi strategis dalam rangka turut mengarusutamakan peran ASEAN dalam mempersempit jurang kesenjangan kondisi ekonomi negara anggota, tidak hanya isu politik keamanan," ucap Shiskha.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement