REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara bagian dan teritori Australia akan segera mendapatkan lebih banyak dosis vaksin Covid-19. Hal itu dikatakan Perdana Menteri Scott Morrison, ketika pihak berwenang berupaya menghindari penundaan lebih lanjut dalam upaya imunisasi yang telah mencapai beberapa hambatan.
Negara bagian Australia telah meminta peningkatan pasokan vaksin setelah Australia pekan lalu mengumumkan perubahan kebijakan yang merekomendasikan suntikan AstraZeneca untuk orang-orang hanya di atas 60 tahun karena kekhawatiran pembekuan, membuat peluncuran menjadi berantakan.
"Mereka semua mendapatkan dosis tambahan ... itu meningkat lagi pada bulan Juli ketika dosis tambahan Pfizer keluar," kata Morrison kepada stasiun radio 2GB pada Senin (21/6).
Morrison tidak merinci jumlah dosis vaksin Covid-19 yang akan didapat setiap negara bagian. Program vaksinasi nasional Australia meleset dari beberapa target awal karena pasokan vaksin internasional yang tidak merata sementara perubahan saran medis tentang dosis AstraZeneca semakin memperlambat program yang sudah lamban.
Hanya 4 persen dari populasi orang dewasa Australia yang berjumlah 20 juta telah divaksinasi lengkap sementara lebih dari 25 persen telah mendapatkan setidaknya dosis pertama mereka. Untuk mempercepat upaya peluncuran, pemerintah federal berencana untuk mendistribusikan sekitar 2,3 juta dosis vaksin Pfizer pada bulan Juni ke negara bagian dan teritori, dan berupaya meningkatkannya hingga 3,4 juta hingga Juli.
Australia bergantung pada pengiriman luar negeri untuk produksi Pfizer-nya sementara AstraZeneca diproduksi secara lokal. Morrison telah mengadakan pertemuan kabinet nasional, kelompok pemimpin federal, negara bagian dan teritori, pada hari Senin, tiga minggu lebih awal dari yang dijadwalkan di tengah gejolak dalam program vaksinasi. Pertemuan berikutnya dijadwalkan pada 9 Juli.
Janji pemerintah untuk lebih banyak dosis untuk negara bagian datang ketika New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia, berjuang untuk menahan wabah terbaru, yang tumbuh menjadi sembilan kasus selama akhir pekan. Negara bagian Victoria pada Senin melaporkan satu kasus baru yang didapat secara lokal terkait dengan klaster yang ada.
Sementara Queensland, yang melaporkan satu infeksi baru pada Ahad (20/6), melaporkan tidak ada kasus baru. New South Wales diperkirakan akan melaporkan angka terbarunya pada hari Senin.