REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya al-Sinwar mengatakan Masjid Al-Aqsa akan dibebaskan dari cengkeraman penjajah Israel dalam waktu dekat. Semua faksi Palestina akan terlibat dalam perjuangan tersebut.
"Saya yakin banyak dari Anda yang telah mencapai usia tua akan memiliki semangat muda pada hari pemberontakan besar dan akan bersaing dengan pemuda untuk merebut Kalashnikov," kata al-Sinwar dalam konferensi tentang mendukung perlawanan Palestina dan Yerusalem Al-Quds pada Ahad (20/6), dikutip laman Fars News Agency.
Menurut Sinwar, posisi Palestina tidak berubah terkait dengan tindakan negara-negara tertentu untuk menormalkan hubungan dengan rezim Zionis. Pada 10-21 Mei lalu, Hamas terlibat pertempuran dengan Israel. Konfrontasi pecah seiring dengan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem, termasuk kompleks Masjid Al-Aqsa.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai berkat peran mediasi Mesir. Amerika Serikat (AS) juga mengklaim memainkan diplomasi belakang layar untuk meredakan ketegangan antara Hamas dan Israel.
Menurut Kementerian Perumahan Gaza, pertempuran yang berlangsung pada 10-21 Mei lalu telah menghancurkan 1.500 unit rumah. Sebanyak 1.500 unit rumah lainnya rusak dan tak dapat diperbaiki. Sementara, 17 ribu bangunan lainnya mengalami kerusakan sebagian. Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Gaza menyebut biaya pembangunan kembali dapat mencapai 150 juta dolar AS.
Tak hanya bangunan, gempuran Israel selama 11 hari ke Gaza menyebabkan sedikitnya 270 warga di sana tewas. Sementara, korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 1.900 orang.