REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa meluncurkan Turkovac, nama kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara lokal di negara itu. Program pengembangan vaksin di negara itu telah memasuki uji klinis Fase 3, dilaksanakan di Rumah Sakit Kota Ankara di ibu kota negara itu.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mendampingi sukarelawan pertama untuk mendapatkan suntikan vaksin tersebut. Aykut Ozdarendereli dari Universitas Erciyes, salah satu ilmuwan yang mengembangkan vaksin, dan Dr. Serhat Unal, koordinator Turki.
Berbicara di acara tersebut via konferensi video, Erdogan mengatakan bahwa Turki meningkatkan upaya inokulasi massal dengan vaksin yang diimpor dari Jerman dan China, tetapi vaksin domestik juga akan membantu mengendalikan infeksi di masa depan.
“Sangat penting bahwa kita memiliki vaksin sendiri untuk menyelamatkan negara kita dari cengkeraman pandemi sesegera mungkin dan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan bangsa kita. Dengan pembuatan vaksin yang telah memasuki Fase 3 ini, kini kita telah memasuki titik balik akhir untuk memiliki vaksin sendiri,” kata Erdogan.
Turki minggu ini mengumumkan berakhirnya sebagian besar pembatasan pandemi karena penurunan jumlah kasus, tetapi Erdogan juga meminta warga Turki untuk divaksinasi supaya melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai dari virus.
“Turki akan menurunkan usia minimal vaksinasi Covid-19 menjadi 18 tahun dalam beberapa minggu mendatang,” kata Erdogan, menambahkan bahwa dengan vaksinasi yang dipercepat, pembatasan Covid-19 akan dicabut satu per satu.