REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran dilaporkan telah mengeksekusi setidaknya 95 orang, termasuk enam wanita, sepanjang tahun ini. Tahun lalu, terdapat setidaknya 267 orang yang dieksekusi Teheran.
“Lebih dari 80 pelanggar anak berada di hukuman mati, dengan setidaknya empat orang berisiko dieksekusi dalam waktu dekat,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet saat mempresentasikan laporan tentang situasi HAM di Iran pada sesi Dewan HAM PBB di Jenewa pada Selasa (22/6), dikutip laman Al Arabiya.
Bachelet mengungkapkan Sekretaris Jenderal PBB terus prihatin dengan meluasnya penggunaan hukuman mati dan penerapannya yang sewenang-wenang di Iran. Padahal sejumlah kasus tidak dikategorikan sebagai kejahatan paling serius menurut hukum internasional.
“Hukuman mati sering dijatuhkan berdasarkan pengakuan paksa yang diambil melalui penyiksaan atau setelah pelanggaran serius terhadap hak atas pengadilan yang adil,” kata Bachelet.
Menurut laporan yang dipresentasikan Bachelet, para tahanan di Iran juga menjadi sasaran penganiayaan dan intimidasi. “Para pengunjuk rasa, pembela hak asasi manusia, pengacara, jurnalis, dan aktor masyarakat sipil terus menjadi sasaran intimidasi, penahanan sewenang-wenang, dan penuntutan pidana, termasuk hukuman mati,” ucapnya.