Rabu 23 Jun 2021 19:29 WIB

Iran Gagal Lakukan Peluncuran Roket Pembawa Satelit

Iran tampaknya bersiap mencoba kembali peluncuran roket meski sebelumnya gagal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Iran
Foto: Tehran Times
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Iran diduga melakukan peluncuran roket pembawa satelit dalam beberapa hari terakhir. Meski mengalami kegagalan dalam peluncuran tersebut, Teheran tampaknya bersiap untuk mencoba lagi.

Pejabat Amerika Serikat (AS) dan seorang ahli roket mengonfirmasi peluncuran yang gagal, pada awal awal bulan ini. Peluncuran tersebut dilakukan di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di Provinsi Semnan.

Baca Juga

Upaya itu dilakukan ketika program luar angkasa Iran mengalami serangkaian kerugian besar. Sementara, Garda Revolusi menjalankan program paralelnya sendiri yang meluncurkan satelit ke orbit tahun lalu.

Seperti peluncuran gagal lainnya, media Pemerintah Iran tidak mengakui itu terjadi. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kabar tersebut.

Tapi, foto-foto satelit dari Planet Labs Inc. dan Maxar Technologies menunjukkan persiapan di pelabuhan antariksa pada 6 Juni. Gambar-gambar itu termasuk tangki bahan bakar yang menampung roket. Selain itu, tertangkap gambaran para ilmuwan mengisi bahan bakar dan bersiap untuk peluncuran. 

Ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis, menyatakan, jumlah tangki bahan bakar, berdasarkan ukurannya, tampaknya sudah cukup untuk mengisi tahap pertama dan kedua roket Simorgh Iran. Simorgh adalah roket pembawa satelit yang diluncurkan dari area yang sama di pelabuhan antariksa.

Citra satelit pada 17 Juni menunjukkan penurunan aktivitas di situs tersebut. Lewis mengatakan, analis percaya Iran meluncurkan roket di beberapa titik di tempat itu.

"Tidak ada yang meledak. Tidak ada noda besar, seperti mereka membuang bahan bakar, dan kendaraannya baru saja bergerak. Tingkat keseluruhan aktivitas di situs itu jauh lebih rendah. Jadi menurut kami, itu tampak seperti peluncuran," ujar Lewis.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement