REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Lingkungan Inggris George Eustice menyatakan negara itu ingin mengizinkan orang bepergian ke luar negeri lagi untuk liburan. Namun, varian baru dari virus corona memperumit rencana untuk melonggarkan aturannya.
"Yah, secara pribadi saya ingin kita kembali ke posisi di mana kita dapat mendukung mereka yang ingin bepergian untuk melakukannya, tidak ada yang menyukai pembatasan kejam yang harus kita terapkan selama setahun terakhir ini," ujar Eustice.
Menurut Eustice, Menteri Transportasi Grant Shapps akan menerbitkan pembaruan yang menunjukkan apakah ada negara lain yang telah ditambahkan ke daftar hijau Inggris untuk perjalanan yang aman. Malta dan Pulau Madeira Portugis juga disebut-sebut sebagai kemungkinan tambahan dalam daftar.
Saat ini hanya ada 11 tujuan yang dinyatakan zona hijau atau orang dapat pergi tanpa harus dikarantina saat mereka kembali. Pembagian ini secara efektif memastikan industri perjalanan tetap tutup meskipun penguncian di dalam negeri dilonggarkan.
Aturan itu berarti belum ada pemulihan bagi maskapai penerbangan dan perusahaan liburan yang sudah menahan diri setelah hampir 18 bulan pembatasan Covid-19. Pembukaan kembali perjalanan yang lebih luas dari Inggris juga menghadapi tantangan baru karena tujuan Eropa dapat mulai membatasi masuknya warga Inggris.
Kanselir Angela Merkel mengatakan pada Rabu (23/6) ia ingin negara-negara Eropa lainnya meminta orang yang memasuki wilayah dari negara-negara yang terdapat varian Delta tingkat tinggi, seperti Inggris, untuk dikarantina. Pemberlakuan tersebut telah dilakukan oleh Jerman.