REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan Chou Jih-haw menyatakan, negara itu sedang dalam pembicaraan dengan badan-badan internasional tentang paspor vaksin Covid-19, Kamis (24/6). Paspor vaksin dinilai dapat membantu meringankan pembatasan perjalanan yang sudah berlangsung lama.
Chou menyatakan, pemerintah Taiwan telah memulai pembicaraan dengan pemerintah lain dan organisasi internasional tentang paspor vaksin. "Kami berharap kami dapat segera melangkah dengan komunitas internasional,” katanya, tanpa memberikan rincian.
Taiwan sebelumnya telah mempertimbangkan skema semacam itu, tetapi sangat berhati-hati dalam membuka perbatasannya yang sebagian besar tertutup. Negara itu mencoba menahan agar tidak lebih banyak infeksi masuk karena saat ini dalam siaga tinggi untuk menghentikan varian Covid-19 Delta yang sangat menular.
Pemerintah sedang mencoba untuk mempercepat program vaksinasi yang tertatih-tatih oleh keterlambatan pasokan. Hanya sekitar 7 persen dari populasi 23,5 juta telah menerima setidaknya satu dari dua dosis yang diperlukan.
Chou mengatakan, mendapatkan vaksin masih sangat sulit karena kekurangan global. Hanya saja, pemerintah bekerja keras dan dia tidak memiliki jadwal pasti kapan lebih banyak vaksin akan tiba.