Jumat 25 Jun 2021 15:04 WIB

Ibu Kota Portugal dalam Cengkeraman Varian Delta

Lisbon mengalami lonjakan kasus yang didorong oleh varian delta virus corona

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Jalan-jalan kosong saat jam malam di Porto, Portugal, Senin (10/11/2020).
Foto: SILVA EPA-EFE / ESTELA
Jalan-jalan kosong saat jam malam di Porto, Portugal, Senin (10/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON — Dua bulan setelah Portugal mulai melonggarkan lockdown yang berkepanjangan, Lisbon justru mengalami lonjakan kasus yang didorong oleh varian delta virus corona. Varian delta sekarang menyumbang lebih dari 7 dari 10 infeksi baru di Lisbon.

Pemerintah Portugal melaporkan 1.556 infeksi baru pada Kamis (24/6) atau jumlah tertinggi sejak 20 Februari. Lebih dari 1.000 di antaranya berada di wilayah Lisbon.

Baca Juga

Para pejabat mengatakan penerimaan pasien rumah sakit meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Perdana Menteri António Costa memperingatkan bahwa masalah ini bukan hanya di Portugal.

"Para ahli memperkirakan varian delta, yang berasal dari India, akan menyebabkan 90 persen infeksi baru di seluruh Eropa pada akhir Agustus," kata Costa sebagaimana dilansir AP pada Jumat (25/6).

Wilayah Lisbon, tempat sekitar 2,8 juta orang tinggal, akan kembali ke tahap karantina wilayah. Salah satunya mengatur waktu tutup restoran dan kafe di akhir pekan pada pukul 15.30 dengan batasan jumlah pelanggan yang dapat dilayani.

Pembatasan lainnya yakni tempat pernikahan dan pembaptisan akan diizinkan untuk mengisi hanya 25 persen dari kapasitas mereka atau turun dari 50 persen saat ini. Selain itu, perjalanan masuk dan keluar dari Lisbon tidak akan diizinkan pada akhir pekan.

Menteri Kabinet Mariana Vieira da Silva mengatakan jumlah rawat inap dan pasien dalam perawatan intensif masing-masing naik 30 persen dan 26 persen selama sepekan terakhir. Meskipun penerimaan rumah sakit untuk pasien Covid-19 tetap dapat dikelola, trennya terus mengkhawatirkan.

"Situasinya semakin buruk. Kami memperkirakan jumlah kasus baru akan terus meningkat dalam beberapa pekan mendatang," ujar Vieira da Silva.

Vieira da Silva mencatat sekitar 700.000 orang berusia di atas 60 tahun belum mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19. Portugal melakukan sekitar 320.000 suntikan dalam sepekan. "Namun kami terus berpacu dengan waktu," ujar Vieira da Silva.

Portugal adalah negara yang paling terpukul di dunia dalam hal infeksi mingguan pada Januari lalu. Namun karantina wilayah yang diperpanjang menahan penyebaran infeksi. Sejak pandemi dimulai, Portugal secara resmi mencatat sekitar 869.000 kasus Covid-19 dan sekitar 17 ribu kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement