Senin 28 Jun 2021 13:20 WIB

Iran Punya Drone Canggih dengan Jangkauan 7.000 Kilometer

Drone adalah elemen kunci dalam pengawasan perbatasan Teheran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Drone. Ilustrasi
Foto:

Presiden AS Joe Biden ingin AS kembali ke kesepakatan tersebut. Negosiasi tentang kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, Inggris, dan Jerman telah berlangsung di Wina sejak April.

Sebelumnya Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi mengambil posisi garis keras dengan menolak kemungkinan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Raisi juga tidak bersedia untuk melakukan negosiasi mengenai rudal balistik Teheran atau dukungan untuk milisi regional.

Mengenai pembicaraan tentang kesepakatan nuklir Iran, Raisi berjanji untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut dalam rangka mengamankan negaranya dari sanksi AS yang telah menghancurkan ekonomi Iran. Tetapi dia tidak ingin ada batasan terkait kemampuan rudal Iran dan dukungan untuk milisi regional. Ini merupakan masalah lain yang dipandang oleh Washington sebagai kekurangan dari kesepakatan penting.

“Itu tidak bisa dinegosiasikan,” kata Raisi tentang program rudal balistik Iran. "AS wajib mencabut semua sanksi yang menindas terhadap Iran," ujarnya, dilansir Arab News.

Raisi mengatakan kebijakan luar negeri Iran tidak akan terbatas pada kesepakatan nuklir. Dia  menambahkan bahwa, semua sanksi AS harus dicabut dan diverifikasi oleh Teheran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement