REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Perusahaan farmasi Huons Global Co Ltd pada Senin mengatakan bahwa konsorsium milik perusahaan Korea Selatan itu berencana untuk memulai produksi vaksin Sputnik Light Covid-19 dosis tunggal. Produksi akan dimulai pada awal September.
Rencana tersebut mengikuti permintaan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang memasarkan vaksin Sputnik. Produksi vaksin Sputnik Light akan berlangsung bersama dengan vaksin Sputnik V, yang juga dimaksudkan oleh konsorsium untuk dijadikan dana kekayaan negara, kata Huons.
Perusahaan itu pada April mengatakan akan memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V setiap bulan untuk ekspor saat Moskow berusaha meningkatkan produksi secara global untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Huons mengatakan konsorsiumnya akan mulai memproduksi sejumlah sampel vaksin Sputnik V dan Light pada Agustus dan akan merespons secara fleksibel untuk memenuhi permintaan dari RDIF.
Huons mengatakan sedang meningkatkan kapasitas produksi dan bermaksud untuk menghasilkan 30 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini. RDIF memiliki kesepakatan produksi terpisah dengan perusahaan bioteknologi Korea Selatan GL Rapha untuk membuat lebih dari 150 juta dosis vaksin per tahun.
Korea Selatan sejauh ini telah menyetujui empat vaksin Covid-19, yakni vaksin buatan AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna. Akan tetapi Korsel belum mulai meninjau vaksin Sputnik V atau Sputnik Light untuk persetujuan penggunaan.