Senin 28 Jun 2021 16:51 WIB

Separuh Guru di Banyumas Berstatus Honorer

Guru berstatus honorer tersebut termasuk yang sudah mendapat tunjangan kesra.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Bupati Banyumas Achmad Husein
Foto: Republika/Eko Widiyatno
Bupati Banyumas Achmad Husein

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah guru yang berstatus guru wiyata bakti atau guru honorer di Kabupaten Banyumas, mencapai 3.000 orang. Jumlah ini mencapai 52 persen dari total jumlah guru di Banyumas.

Ketua PGRI Banyumas Sarno mengatakan, PGRI Banyumas sebelumnya telah menyelenggarakan Konferensi Kerja tingkat Kabupaten sebagai langkah awal penetapan program tahun pertama PGRI. Mengingat kondisi pandemi, konkerkab dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung Guru, Sokaraja, Sabtu (26/6).

Menurut Sarno, guru yang berstatus honorer tersebut, termasuk yang sudah mendapat tunjangan kesra dari Pemkab Banyumas maupun yang belum mendapatkan. "Untuk itu, kami dari PGRI akan terus mengawal mereka agar bisa menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau mendapatkan tunjangan kesejahteraan sesuai Upah Minimum Kabupaten," ujarnya, Senin (28/6).

Dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS dan PPPK tahun 2021 in, Sarno menyebutkan, kuota PPPK untuk guru hanya sebanyak 1.000 orang. Jumlah ini dinilai tidak memadai, mengingat baru mencakup sekitar 30 persen guru berstatus honorer yang ada di Banyumas.

Untuk itu, dia berharap, kuota untuk tenaga guru PPPK di Banyumas bisa ditambah hingga mencakup seluruh guru honorer yang ada di Banyumas.

Terkait kondisi pandemi Covid 19 yang terjadi sekarang ini, Sarno menyatakan, guru di Banyumas harus mampu membangun sistem pembelajaran yang sesuai dan dapat diikuti oleh peserta didik dalam kondisi pandemi.

"Saat ini, rencana pembelajaran tatap muka diperkirakan akan diundur kembali. Hal ini menjadi tantangan bagi para guru agar bisa tetap menunaikan kewajibannya sebagai guru. Guru harus kreatif dalam melakukan sistem pembelajaran meskipun tidak dilakukan secara tatap muka," ujarnya.

Bupati Banyumas Achmad Husein, dalam kesempatan Konkerkab berharap konferensi tersebut bisa menghasilkan komitmen bersama meningkatkan pembaharuan kinerja pengabdian guru. "Program kerja PGRI ke depan diharapkan dapat efektif, implementatif, dan adaptif sesuai perubahan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia meminta agar PGRI dan Dinas Pendidikan bisa saling melakukan sinkronisasi, kolaborasi, saling memberi informasi, dan bekerja sama. "Kerja sama yang baik untuk antara PGRI dan Dinas Pendidikan akan memberi kontribusi positif bagi masyarakat Banyumas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement