REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Keluarga aktivis dan kritikus Palestina Nizar Banat, yang meninggal dalam tahanan pekan lalu setelah ditangkap oleh pasukan keamanan Palestina, menyerukan pembentukan komite investigasi internasional dan lokal untuk menyelidiki keadaan kematiannya pada Senin.
Pada konferensi pers di Kota Dura, Provinsi Hebron, Tepi Barat selatan, Khalil Banat, ayah Nizar, mengatakan keluarga menolak penyelidikan pemerintah Palestina. "Semua pihak berasal dari Otoritas Palestina dan ini adalah hukum rimba," ujar dia.
Khalil menganggap pejabat Otoritas Palestina, termasuk Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dan kepala Dinas Keamanan Pencegahan Palestina, bertanggung jawab atas kematian putranya.
Pada Sabtu, juru bicara Layanan Keamanan Palestina, Talal Dweikat, mengatakan komite penyelidikan pemerintah memulai pekerjaannya untuk mengidentifikasi kondisi kematian Banat dan akan segera mengumumkan hasilnya.
Kematian Banat, 44, pada Kamis memicu kemarahan yang meluas di antara warga Palestina, yang berunjuk rasa di berbagai kota di Tepi Barat, di mana pasukan keamanan Palestina secara brutal menyerang para pengunjuk rasa.
*Ahmed Asmar berkontribusi pada berita ini dari Ankara