REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS -- Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune pada Rabu (30/6) menugaskan Menteri Keuangan Ayman Ben Abdelrahman untuk membentuk pemerintahan baru.
Pada 12 Juni, Aljazair mengadakan pemilihan parlemen, pertama kalinya sejak pengunduran diri 2019 mantan Presiden Abdelaziz Bouteflika, yang memerintah negara itu selama dua dekade di bawah tekanan protes rakyat.
Pada Kamis lalu, Tebboune menerima pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Abdelaziz Djerad, sebagai persiapan untuk pembentukan kabinet baru. Sesuai dengan ketentuan konstitusi, khususnya Pasal 91 ayat 5 dan 7, pada Rabu Presiden Republik Abdelmadjid Tebboune mengangkat Bapak Ayman Ben Abdel Rahman sebagai Perdana Menteri (kepala pemerintahan) ,” lapor televisi pemerintah.
Tebboune menginstruksikan Ben Abdel Rahman untuk melakukan konsultasi dengan partai-partai politik dan rakyat untuk membentuk pemerintahan, sesegera mungkin."
Dikenal sebagai sosok teknokratis non-partisan, Ben Abdel Rahman menjabat sebagai menteri keuangan sejak Juni 2020. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai gubernur Bank Sentral Aljazair.
Partai yang berkuasa di Aljazair Front Pembebasan Nasional (FLN) adalah pemenang pemilihan umum yang digelar bulan ini, memperoleh 98 kursi di parlemen, meski tidak ada partai yang mendapatkan mayoritas di parlemen. Kubu independen memenangkan 84 kursi dan Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian yang condong ke Islam 65, sementara partai Gerakan Nasional untuk Demokrasi yang pro-rezim memenangkan 58 kursi.
Partai Masa Depan memperoleh 48 kursi, sedangkan Gerakan Pembangunan Nasional memperoleh 39 kursi, disusul oleh Partai Front Keadilan dan Pembangunan dengan dua kursi.
Dengan hasil tersebut, diperlukan koalisi minimal tiga partai parlemen untuk membentuk mayoritas di parlemen setidaknya 204 kursi.