Jumat 02 Jul 2021 01:03 WIB

Lansia Dominasi Korban Kematian Akibat Gelombang Panas

Cuaca ekstrem yang terjadi tahun ini di Kanada lebih buruk dibandingkan sebelumnya

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi lansia.
Foto: pixabay
Ilustrasi lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Setidaknya 486 kematian mendadak dilaporkan terjadi dalam lima hari terakhir di British Columbia, Kanada. Hal ini terjadi di tengah gelombang panas di wilayah barat negara itu. Perwakilan Provinsi British Columbia, Lisa Lapointe, mengatakan banyak dari warga yang meninggal dałam lima hari terakhir adalah manula.

Selain itu, terdapat di antaranya yang hidup sendiri dan ditemukan di rumah dengan ventilasi kurang baik. Menurut laporan, cuaca ekstrem yang terjadi pada tahun ini lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Biasanya setiap gelombang panas melanda British Columbia, terjadi 165 kematian.

Baca Juga

“Meski terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti berapa banyak kematian yang terkait dengan gelombang panas, ada kemungkinan jumlah kematian yang signifikan meningkat dan terus berdampak pada banyak bagian wilayah ini,” ujarnya dilansir The Guardian, Kamis (1/7).

“Banyak orang tidak menyadari efek panas ekstrem dengan cepat yang berbahaya,” jelas Lapointe.

Gelombang panas melanda sebagian besar wilayah barat Kanada dan Amerika Serikat (AS) dałam beberapa waktu terakhir. Cuaca ekstrem ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas potensi jumlah korban lebih banyak sehingga pihak berwenang di dua negara terus bersiaga. Masyarakat diminta untuk menghubungi 911 saat keadaan darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement