Sabtu 03 Jul 2021 11:18 WIB

Australia akan Perlakukan COVID-19 Seperti Virus Flu Biasa

Australia Juga akan Perlakukan COVID-19 Seperti Virus Flu Biasa

Red:
Covid Flu Biasa: Australia Juga akan Perlakukan COVID-19 Seperti Virus Flu
Covid Flu Biasa: Australia Juga akan Perlakukan COVID-19 Seperti Virus Flu

Australia telah menyetujui rencana empat tahap menuju kenormalan baru dalam menangani COVID-19, hingga nantinya akan memperlakukan virus ini sama seperti perlakuan terhadap virus flu. 

Usai rapat Kabinet Nasional pada hari Jumat (2/07/2021), Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan empat langkah ini bertujuan agar Australia mulai memperlakukan COVID-19 sama "seperti flu".

Sebelum Anda salah menafsirkan, ini artinya Pemerintah Australia akan mengalihkan fokus dari yang sekarang lebih mengumumkan jumlah kasus, lebih fokus ke tingkat rawat inap dan kematian, saat lebih sedikit warganya yang menunjukkan gejala ringan.

Sebelumnya, Pemerintah Singapura juga sudah mengumumkan rencananya untuk mengalihkan fokus mereka dan mulai memperlakukan COVID sama seperti perlakuan terhadap virus flu biasa.  

Untuk bisa mencapai kondisi tanpa harus 'lockdown' setiap ada wabah penularan baru, warga Australia perlu segera merampungkan program vaksinasi, meski Pemerintah Australia belum menyetujui berapa kali suntikan vaksin yang diperlukan.

Berikut ini informasi yang diperoleh ABC tentang rancangan empat fase dimaksud:

Fase 1: Yang sedang dijalani

Australia sedang berada di posisi ini, yakni baru sebagian warga yang divaksinasi, dan penanganan wabah baru masih bergantung pada memberlakukan aturan ketat, seperti 'lockdown',  yang berdampak pada semua orang ikut mengendalikan, menahan, dan menekan wabah COVID-19.

Namun ada sejumlah perubahan yang akan dilakukan, di antaranya:

  • Mengurangi jumlah kedatangan internasional hingga 50 persen menjadi 3.085 orang per minggu
  • Meningkatkan penerbangan ke Australia yang difasilitasi Pemerintah
  • Bereksperimen dengan model karantina alternatif, seperti karantina di rumah tujuh hari bagi pendatang yang telah divaksinasi
  • Mengembangkan digital untuk memverifikasi status vaksinasi seseorang

PM Morrison mengatakan 'lockdown' hanya akan dilakukan sebagai "upaya terakhir" pada fase ini.

Bagaimana langkah menuju ke fase kedua?

Hal penting untuk bisa kembali normal dari pandemi yaitu mengetahui kapan harus berpindah dari satu fase ke fase berikutnya.

Langkah ke fase kedua akan bergantung pada tingkat vaksinasi.

Hal ini mengisyaratkan bahwa pelonggaran pembatasan sosial dan hidup pasca-COVID secara langsung terkait dengan pilihan mereka untuk divaksinasi.

Pejabat tertinggi bidang medis di Australia, Profesor Paul Kelly, telah diberi mandat untuk bekerja dengan para ahli di Institut Doherty untuk menetapkan ambang batas vaksinasi pada setiap tahapan.

"Hal itu tidak akan didasarkan pada opini perorangan. Atau aliran politik mereka. Ini akan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah," ujar PM Morrison.

Meski tidak memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke fase 2 atau fase berikutnya, namun PM Morrison berharap "kita akan memasuki fase kedua tahun depan".

Hingga kemarin, 7,9 persen warga Australia telah menerima dua kali suntikan vaksin COVID-19, dan 29,6 persen penduduk telah menerima setidaknya satu kali suntikan.

Fase2: Jumlah kasus tak lagi jadi fokus

PM Morrison menjelaskan pada fase 2 pemerintah akan mengubah fokus penanganan COVID dari mencegah dan menekan penularan menjadi "pengurangan kematian, sakit parah dan perawatan" orang yang terkena virus.

Perdana Menteri menyebutkan tolok ukur untuk fase 2 dan seterusnya belum dirampungkan saat ini, namun mungkin mencakup:

  • Pelonggaran pembatasan sosial, seperti 'lockdown' dan perbatasan negara bagi mereka yang telah divaksinasi
  • 'Lockdown' hanya akan dilakukan untuk mencegah terjadinya perawatan dan kematian dalam situasi ekstrem
  • Meningkatkan jumlah kedatangan internasional termasuk bagi mereka yang telah divaksinasi
  • Jumlah kedatangan internasional bagi mahasiswa asing dan pemegang visa ekonomi
  • Pengaturan model karantina baru
  • Melaksanakan atau mempersiapkan percepatan vaksinasi

Alasan utama untuk mengubah fokus pada fase 2 ini yaitu meski orang yang telah divaksinasi tetap tertular COVID, mereka tidak akan mengalami sakit parah.

Fase 3: Tak ada lagi 'lockdown'

Pada fase inilah, menurut PM Morrison, Australia akan memperlakukan COVID-19 sama seperti memperlakukan flu musiman yang selama ini terjadi.

"Artinya tidak ada lagi lockdown," ucapnya.

Kemungkinan langkah-langkah yang diberlakukan pada fase 3 yaitu:

  • Tak ada 'lockdown'
  • Percepatan vaksinasi terus berjalan
  • Mengecualikan orang yang telah divaksinasi dari pembatasan-pembatasan lokal
  • Menghapuskan kuota jumlah kedatangan internasional 
  • Memperbolehkan orang yang telah divaksinasi untuk meninggalkan Australia
  • Memperluas koridor perjalanan dengan negara lain

Fase 4: Kembali ke kenormalan

PM Morrison menyebut fase akhir ini sebagai "kembali ke kenormalan" meski masih ada sisa-sisa pandemi.

Misalnya, ia memberikan contoh, hanya orang yang telah divaksinasi yang akan dikecualikan dari ketentuan karantina.

Namun untuk mencapai fase 4, semuanya tergantung pada kesiapan warga untuk divaksinasi.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement