REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan (Afsel) mencatat rekor harian kasus Covid-19 dalam sehari sebanyak 24 ribu kasus, Jumat (2/7) waktu setempat. Ini merupakan angka infeksi harian baru tertinggi sejak pandemi dalam gelombang ketiga virus menyebar melalui populasi.
Lonjakan kasus di negara paling maju di Afrika tersebut telah membuat rumah sakit kewalahan, terutama di kota utama Johannesburg. Kasus yang semakin meningkat juga membuat petugas kesehatan yang bekerja terlalu keras berjuang untuk menemukan tempat tidur yang cukup untuk pasien yang sakit kritis.
Kegagalan birokrasi telah memperburuk krisis kesehatan. Asosiasi Medis Afrika Selatan mengancam untuk membawa pemerintah ke pengadilan karena lebih dari 200 dokter junior baru tidak dapat menemukan penempatan meskipun kekurangan staf.
Afsel telah mencatat lebih dari 2 juta kasus dan lebih dari 60 ribu kematian selama pandemi. Sementara 3,3 juta orang telah divaksinasi dari populasi di bawah 60 juta.
Pekan lalu, Presiden Cyril Ramaphosa mengumumkan serangkaian tindakan pencegahan penyebaran virus, termasuk penangguhan penjualan alkohol dan penghentian makan di dalam ruangan di restoran selama dua pekan. Hal tersebut untuk meminimalkan dampak gelombang baru, yang menurut para ilmuwan didorong oleh varian Delta.
Tingkat vaksinasi yang rendah di negara ini disebabkan oleh faktor kombinasi, termasuk nasib buruk. Pemerintah harus menghancurkan 2 juta vaksin Johnson & Johnson (JNJ.N) yang terkontaminasi. Di sisi lain birokrasi Afsel juga lamban. Sementara negara-negara kaya kelebihan banyak vaksin.