REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan (Afsel) telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. Keputusan tersebut diambil saat negara tersebut menghadapi gelombang ketiga virus Corona.
Plt Menteri Kesehatan Afsel Mamoloko Kubayi mengapresiasi keputusan otoritas pengatur obat dan makanan di negaranya atas keputusan tersebut. Hal itu termasuk mengurangi waktu penyelesaian untuk memproses permohonan pendaftaran Sinovac.
“Persetujuan ini datang pada saat pemerintah menerapkan program vaksinasi yang diperluas dan multicabang untuk menjangkau sebanyak mungkin orang, sementara jumlah infeksi terus meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan,” kata Kubayi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (3/7).
Saat ini Afsel tengah menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Lonjakan kasus telah membuat rumah sakit di sana, terutama di ibu kota Johannesburg, kewalahan akibat dibanjiri pasien. Petugas kesehatan berjuang untuk menyediakan tempat tidur yang cukup untuk pasien dalam kondisi kritis.
Lebih dari lima persen warga Afsel atau sekitar 3,3 juta orang telah divaksinasi. Saat ini negara tersebut sudah mencatatkan dua juta kasus dengan angka kematian menembus 60 ribu jiwa. Kendati demikian, para ahli kesehatan menduga jumlah kasus di sana lebih tinggi. Sebab tingkat pengujian di daerah pedesaan masih rendah.
Setelah keraguan awal karena kurangnya transparansi dalam data uji klinis, vaksin Sinovac Biotech muncul sebagai pilihan jitu. Data dari Uruguay yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen efektif dalam mengurangi penerimaan perawatan intensif dan kematian.