REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Stasiun televisi Jepang, NHK melaporkan dua orang dikhawatirkan meninggal dunia dalam bencana longsor yang dipicu hujan lebat di pusat Kota Atami. NHK menambahkan hingga saat ini masih ada 20 orang yang dinyatakan hilang.
Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta masyarakat di daerah terdampak untuk tetap waspada. Ia sudah membentuk gugus tugas khusus untuk mengatasi bencana ini.
"Mungkin masih ada hujan lebat dan kami harus sangat berhati-hati," kata Suga dalam pidatonya yang ditayangkan di televisi, Sabtu (3/7).
Banjir itu menjadi pengingat bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami sesuatu yang kerap terjadi di Jepang. Sementara, mulai bulan ini Ibukota Tokyo akan menggelar Olimpiade.
NHK melaporkan dua orang di Atami ditemukan dalam keadaan sedang mengalami serangan jantung. Mereka sudah dibawa ke rumah sakit.
Stasiun televisi itu menayangkan rumah-rumah yang terendam dan rubuh saat air membanjir Atami dengan lumpur dan puing-puing. Foto-foto di media sosial menunjukkan mobil-mobil yang terendam dam petugas penyelamat sedang berpatroli sambil mendorong perahu karet.
NHK mengatakan militer Jepang mengirimkan tim penyelamat ke Atami yang terletak sekitar 90 kilometer sebelah tenggara Tokyo. Sekitar 80 orang sudah dievakuasi. Mengutip Tokyo Electric Power, NHK menambahkan listrik di 2.830 rumah dimatikan.