Dalam artikelnya itu, Dostri menulis Israel harus menangani setiap ancaman secara terpisah, dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Israel harus fokus pada ancaman paling serius yang dihadapinya, yaitu program nuklir Iran
Dostri percaya pendekatan itu awalnya membutuhkan kebijakan untuk menghalangi Hamas, dengan tujuan menggulingkan kekuasaannya. Ancaman yang ditimbulkan oleh Jalur Gaza adalah kepentingan sekunder, dibandingkan dengan ancaman lain seperti front Lebanon dan Iran.
Tetapi menurut Dostri, persenjataan Hamas terus berlanjut, dan kegagalan Israel untuk mencegahnya selama bertahun-tahun, meningkatkan ancaman dari waktu ke waktu. Ancaman itu mungkin berkembang menjadi ancaman yang sama pentingnya dengan front Lebanon. Dostri mengklaim Israel terlibat dalam perang multi-pertempuran.