Selasa 06 Jul 2021 02:10 WIB

Perjuangan Dapatkan Vaksin Covid Bak Film The Hunger Games

Masyarakat di Australia sedang berjuang mendapatkan vaksin Covid-19

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Christiyaningsih
Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19. Ilustrasi.
Foto: AP/Alberto Pezzali,
Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Masyarakat di Australia sedang berjuang mendapatkan vaksin Covid-19. Hal ini terjadi karena kurangnya pasokan vaksin sehingga membuat situasi panik dan seperti film The Hunger Games. Dalam cerita The Hunger Games, sekelompok anak muda dipilih setiap tahunnya untuk berpartisipasi dalam sebuah permainan hingga meninggal demi mendapat makanan.

"Hampir seperti The Hunger Games, orang-orang mengejar vaksin sekarang," kata Menteri Kesehatan negara bagian New South Wales, Bred Hazzard dikutip dari Channel News Asia, Senin (5/7).

Baca Juga

Menurutnya hanya tujuh persen dari sekitar 25 juta penduduk Australia yang telah divaksinasi lengkap. Dengan angka tersebut, Australia menjadi salah satu negara maju dengan proporsi terendah dalam vaksinasi.

Pemerintah konservatif negara itu bertaruh besar pada AstraZeneca dan mengembangkan vaksin buatan sendiri yang gagal dalam uji coba. Banyak orang Australia telah menghindari penawaran AstraZeneca yang tersedia sekarang hanya direkomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Pihaknya mencoba untuk mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech. Namun kemungkinannya tidak menguntungkan mereka karena upaya untuk mendapatkan lebih banyak dosis Pfizer-BioNTech dan vaksin lainnya tetap terhambat oleh keputusan pemesanan yang terlambat dan pasokan global yang terbatas.

"Mudah untuk menjadi kritis dari upaya pemerintah federal di belakang, tapi saya pikir mereka melakukan yang terbaik. Sampai kami mendapatkan cukup vaksin dan cukup banyak dokter di garis depan yang mampu menyediakan vaksin itu. Kami akan terus menjalankan Hunger Games secara efektif di sini," kata dia.

Diketahui, Australia mencatat 30 ribu kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, tetapi beberapa kota besar memberlakukan karantina  cepat untuk membatasi wabah kecil dalam beberapa pekan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement