Selasa 06 Jul 2021 09:52 WIB

Ada Lonjakan Covid, Spanyol Kembali Batasi Kegiatan Malam

Sejumlah negara bagian bergegas memberikan suntikan vaksin ke anak muda.

Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sejumlah wilayah Spanyol memberlakukan kembali pembatasan kehidupan malam hanya beberapa pekan setelah menghentikannya.

Khawatir penularan melonjak dan membebani layanan perawatan, pejabat kesehatan di beberapa negara bagian bergegas untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19 kepada orang-orang di bawah 30 tahun.

Baca Juga

Selama ini, peluncuran vaksinasi ketat Spanyol sejauh ini berfokus pada kelompok yang lebih tua dan lebih renta dibanding anak muda. Sebanyak 40 persen dari 47 juta orang Spanyol telah divaksinasi penuh, salah satu tingkat tertinggi di Eropa. 

Namun, angka itu turun menjadi satu dari sepuluh yang divaksinasi pada kelompok usia 20-29 dan sedikit 0,7 persen untuk mereka yang berusia di bawah 20 tahun.

"Kami harus berterima kasih kepada kaum muda atas upaya ekstra dan lebih lama yang kami minta dari mereka, karena mereka baru mulai divaksinasi sekarang," kata Fernando Simón, yang mengoordinasikan respons negara terhadap keadaan darurat kesehatan seperti dilansir di Euronews, Selasa (6/7).

Simon mengatakan, ada bahaya bahwa infeksi di kalangan anak muda menyebar ke kelompok tua yang rentan. "Kami berada dalam situasi yang rumit mengenai penularan dan kami berharap ini tidak berubah menjadi situasi yang serius di rumah sakit," katanya.

Tingkat penularan rata-rata 14 hari di antara usia 20 hingga 29 itu lebih dari tiga kali rata-rata nasional 204 kasus baru per 100 ribu penduduk.

Simon mengatakan, varian virus delta yang disalahkan atas meningkatnya infeksi di negara lain, seperti Portugal dan Inggris, belum menjadi pendorong utama kasus baru yang dikonfirmasi di Spanyol.

Infeksi baru juga menyebar di kalangan remaja Spanyol sebagai akibat dari perjalanan dan pesta untuk merayakan akhir tahun ajaran. Ribuan orang terpaksa diisolasi secara nasional setelah lebih dari 1.000 infeksi terkait dengan perjalanan pelajar ke pulau-pulau Mallorca Spanyol. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement