REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Israel setuju memberikan sekitar 700 ribu dosis vaksin virus korona Pfizer-BioNTech yang akan kedaluwarsa ke Korea Selatan pada Senin (5/7). Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan kesepakatan itu akan bersifat dua arah yang saling membantu dalam pasokan vaksin.
Surat kabar Haaretz melaporkan, pengiriman dosis dari Israel akan dimulai akhir Juli. Sebagai bagian dari kesepakatan, Tel Aviv akan menerima pada September dan Oktober jumlah dosis vaksin Pfizer yang sama telah dipesan oleh Seoul.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan pada Selasa (6/7) tidak akan komentar atas laporan tersebut. Namun, Korea Selatan saat ini mencoba dengan cepat mendistribusikan vaksin Covid-19 yang dimilikinya. Hanya saja Seoul telah berjuang untuk mendapatkan dosis yang cukup di tengah pasokan global yang ketat, terutama di Asia.
Pemerintah mengatakan pekan lalu bahwa mereka berharap untuk mencapai kekebalan kelompok lebih awal dari target November. Korea Selatan ingin menginokulasi setidaknya 70 persen populasinya dengan minimal satu dosis vaksin, kebanyakan vaksin mRNA seperti Pfizer.
Pemberian vaksin yang akan kedaluwarsa oleh Israel pun sempat dilakukan terhadap Palestina pada bulan lalu. Namun, pengiriman itu batal karena Otoritas Palestina menolak karena tanggal kedaluwarsa terlalu dekat sehingga akan sulit untuk melakukan vaksinasi dengan cepat.