REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Jerman terus berkomitmen untuk mendukung proses perdamaian intra-Afghanistan yang rapuh setelah penarikan pasukan Berlin yang baru saja selesai, kata juru bicara pemerintah Steffen Seibert pada Senin.
“Kami menyambut baik negosiasi (Afghanistan) yang berlangsung di Doha. Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk terus mendukung proses perdamaian internal-Afghanistan sebanyak yang kami bisa,” kata Seibert dalam jumpa pers di Berlin.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk menemukan solusi damai dan permanen untuk konflik di Afghanistan, bahkan setelah penarikan kami," tambah dia.
Jerman memulangkan tentara terakhir yang tersisa dari Afghanistan minggu lalu setelah hampir dua dekade, sehingga mengakhiri operasi militer paling mematikan di negara itu sejak Perang Dunia II, di samping penarikan AS yang hampir selesai.
Selama beberapa tahun terakhir, Jerman memiliki kontingen pasukan terbesar kedua di Afghanistan setelah AS, dengan sekitar 160.000 tentara dikerahkan selama dua dekade terakhir.
Sebanyak 59 tentara Jerman tewas di Afghanistan, termasuk 35 dalam operasi tempur. Misi militer di Afghanistan merugikan Jerman sekitar EUR12,5 miliar (USD14,8 miliar). Militer Jerman berbasis di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari misi pelatihan yang dipimpin NATO.