REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA - Bangladesh melarang masuknya pelancong dari delapan negara, termasuk negara tetangganya, India, yang terdaftar dalam kelompok negara berisiko.
"Negara-negara yang termasuk dalam kategori Grup A - India, Nepal, Botswana, Mongolia, Namibia, Panama, Afrika Selatan, dan Tunisia - tidak diizinkan masuk ke Bangladesh," Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh (CAAB) pada Senin malam.
Namun, warga negara Bangladesh yang bukan penduduk negara-negara ini tetapi telah berkunjung selama 15 hari terakhir akan diizinkan untuk kembali dengan izin khusus.
Pelaut kapal Bangladesh yang telah menandatangani kontrak dari perusahaan kapal mereka di negara-negara tersebut dalam 15 hari sebelumnya juga akan diizinkan pulang setelah menyerahkan dokumen yang valid.
"Namun mereka diwajibkan menyelesaikan 14 hari karantina di hotel yang ditunjuk pemerintah," terang pemberitahuan itu.
Bangladesh juga telah memperpanjang larangan penerbangan domestik selama tujuh hari lagi hingga 14 Juli karena lonjakan kasus Covid-19.
Pada Senin, negara itu mencatat kematian dan kasus harian tertinggi selama pandemi, yaitu 164 kematian dan 9.964 kasus baru, sehingga jumlah kematian menjadi 15.229 dan total kasus jadi 954.881.
Menurut Institut Epidemiologi, Pengendalian dan Penelitian Penyakit (IEDCR), 78 persen pasien yang tercatat selama bulan Juni, terpapar varian Delta Covid-19, yang pertama kali dideteksi di India.
Seiring memburuknya situasi pandemi, Bangladesh pun memberlakukan aturan pembatasan yang lebih ketat sejak 1 Juli untuk menekan penyebaran virus.