Rabu 07 Jul 2021 12:22 WIB

Kesalahan Vaksinasi Gunakan Larutan Garam Muncul di Kanada

Beberapa orang yang divaksin Covid di Niagara, Kanada disuntik dengan larutan garam

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Beberapa orang yang divaksin Covid di Niagara, Kanada disuntik dengan larutan garam. Ilustrasi.
Foto: EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Beberapa orang yang divaksin Covid di Niagara, Kanada disuntik dengan larutan garam. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NIAGARA -- Lebih dari 200 orang dihubungi untuk mengulangi vaksinasi Covid-19 mereka. Alasannya karena beberapa orang yang menghadiri imunisasi di wilayah Niagara, Kanada disuntik dengan larutan garam.

Otoritas Kesehatan Masyarakat Wilayah Niagara mengatakan bahwa enam orang disuntik dengan zat garam yang tidak berbahaya pada 16 Juni di sebuah klinik di Port Colborne, Ontario. Audit menemukan enam dosis yang diberikan belum diperhitungkan dan botol tambahan pengencer salin telah digunakan. Pengencer dimaksudkan untuk dicampur dengan konsentrat vaksin Pfizer-BioNTech dan meskipun tidak berbahaya, tapitidak melindungi dari Covid-19.

Baca Juga

Dokter terkemuka di wilayah itu, Mustafa Hirji, mengatakan unit kesehatan tidak dapat mengidentifikasi enam orang yang tidak menerima vaksin. "Sayangnya, dengan ukuran klinik yang ada dan sifat alat dokumentasi provinsi untuk vaksinasi, tidak ada pelacakan dosis individu vaksin saat ini," kata Hirji dilansir Global News pada Rabu (7/7).

Namun, Hirji mengatakan otoritas kesehatan masyarakat dapat mempersempit jangka waktu kapan dosis akan diberikan guna mengidentifikasi 205 orang dari 1.148 yang menerima suntikan hari itu. Orang-orang itu dihubungi untuk memesan vaksinasi ulang setelah interval pemberian dosis yang tepat.

Mayoritas akan mendapatkan dosis vaksin Covid-19 ketiga, yang menurut unit kesehatan aman tetapi tidak memberikan manfaat tambahan. Unit kesehatan mengatakan peninjauan dilakukan untuk menyelidiki kesalahan yang terjadi. Protokol pelacakan dan pelatihan dosis baru telah diperkenalkan untuk menghindari situasi serupa.

Hirji mengatakan perubahan tersebut termasuk melibatkan lebih banyak anggota staf dalam memeriksa ulang pekerjaan orang lain, dokumentasi yang lebih rinci di klinik dan rencana untuk melacak setiap dosis dari freezer ke pasien yang menerimanya.

"Tujuannya di sini, tentu saja, tidak akan ada waktu lain, dengan melakukan pemeriksaan ganda ini untuk memastikan kita menghentikan kesalahan sebelum terjadi," kata Hirji.

Setidaknya satu insiden serupa lainnya telah dilaporkan di Ontario sejak kampanye vaksinasi dimulai.

"Jika sayangnya ada kesalahan lain, kami dapat mempersempitnya lebih dekat menjadi hanya enam orang," lanjut Hirji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement