Rabu 07 Jul 2021 21:39 WIB

Militer Kolombia Dituduh Bunuh 120 Warga Sipil

- Pengadilan khusus menuduh anggota tentara membunuh warga sipil untuk meningkatkan tingkat pembunuhan dalam pertempuran - Anadolu Agency

- Pengadilan khusus menuduh anggota tentara membunuh warga sipil untuk meningkatkan tingkat pembunuhan dalam pertempuran - Anadolu Agency
- Pengadilan khusus menuduh anggota tentara membunuh warga sipil untuk meningkatkan tingkat pembunuhan dalam pertempuran - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Pengadilan perdamaian khusus Kolombia pada Selasa menuduh seorang jenderal, sembilan personel militer, dan seorang warga sipil mengeksekusi 120 pemuda sipil dan secara keliru menyebut mereka sebagai korban pertempuran.

Ini adalah dakwaan pertama di mana Yurisdiksi Perdamaian Khusus (JEP) menuduh anggota tentara Kolombia menjadi bagian dari skandal "positif palsu" di mana warga sipil yang dibunuh oleh anggota tentara diidentifikasi sebagai gerilyawan tewas dalam pertempuran.

Baca Juga

Tindakan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan tingkat pembunuhan dalam pertempuran, sehingga tentara dapat menerima manfaat, termasuk bonus, imbalan finansial hari libur tambahan. JEP adalah sebuah pengadilan yang dibentuk setelah gerilyawan sayap kiri FARC menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah pada 2016.

Pengakuan sejumlah anggota militer memungkinkan pengadilan untuk menghukum perwira tinggi atas eksekusi yang terjadi pada 2007 dan 2008 di wilayah Catatumbo dekat perbatasan dengan Venezuela.

Seorang jenderal dan dua kolonel termasuk di antara mereka yang didakwa. “Itu adalah pola kriminalitas makro, yaitu pengulangan setidaknya 120 pembunuhan selama dua tahun di wilayah yang sama oleh sekelompok orang yang sama yang terkait dengan organisasi kriminal dan dengan modus operandi yang sama,” kata hakim Catalina Diaz.

Menurut Diaz, penghilangan paksa dan pembunuhan bertujuan untuk menanggapi tekanan terhadap korban dengan cara apa pun. Dia menambahkan bahwa para korban dipilih melalui kegiatan intelijen gelap.

Presiden JEP, hakim Eduardo Cifuentes, mengatakan keputusan tersebut bulat. "Tidak ada perbedaan pendapat. Ini adalah pesan untuk negara. Kami tidak meragukan keseriusan tindakan ini," ungkap dia.

Skandal itu pecah pada 2008 ketika jaksa menemukan bahwa mayat pejuang pemberontak tak dikenal adalah jasad warga sipil yang dilaporkan hilang di Soacha, sebuah kota yang bertetangga dengan Ibu Kota Bogota. Pemuda yang menganggur dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi, tetapi mereka kemudian dibunuh dan tubuh mereka ditampilkan dalam seragam pemberontak seolah-olah tewas dalam pertempuran.

JEP mengatakan bahwa sedikitnya 6.402 orang terbunuh dan secara keliru dinyatakan sebagai pemberontak antara tahun 2002 hingga 2008. Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa jumlah orang yang terbunuh sebenarnya bisa lebih tinggi.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/militer-kolombia-dituduh-bunuh-120-warga-sipil/2296533
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement