REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Pemerintah Afghanistan mengizinkan pengaktifan unit polisi lokal di tingkat masyarakat untuk menghadapi gerilyawan Taliban yang ekspansi ke berbagai distrik di seluruh negeri.
Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan Naqeebullah Fayeq mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah tersebut telah disetujui oleh Presiden Mohammad Ashraf Ghani untuk melawan gerilyawan dalam serangan itu.
“Polisi lokal tidak berbeda dengan polisi nasional, mereka akan dilatih, akan tunduk pada hukum militer, akan digaji, dan akan beroperasi 24 jam,” kata Fayeq, menambahkan bahwa satu-satunya perbedaan adalah polisi setempat akan melayani di komunitasnya dengan dukungan penduduk setempat.
Perlu diingat bahwa ide polisi lokal Afghanistan pertama kali digagas oleh mantan Jenderal AS David Petraeus pada 2010 dan terlihat sangat efektif melawan Taliban, meskipun didakwa dengan pelanggaran HAM.
Secara terpisah, juru bicara angkatan bersenjata Jenderal Ajmal Shinwari mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa dalam satu minggu terakhir saja, setidaknya 2.360 gerilyawan Taliban tewas, 1.412 lainnya terluka, dan 182 ditahan.
Taliban pada Rabu bersumpah untuk menyerbu setidaknya tiga distrik lagi di provinsi Badghes, Laghman, dan Badakhshan serta memasuki ibu kota provinsi pertama Qala-e-Nau sejak kebijakan pengeluaran pasukan yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.
Sejak Mei tahun ini, Taliban mengklaim telah merebut hingga 150 distrik sementara Menteri Luar Negeri Afghanistan Haneef Atmar pada Selasa menyatakan pemerintah telah kehilangan kendali atas setidaknya 80 distrik dalam periode ini.