Kamis 08 Jul 2021 16:30 WIB

Varian Delta Covid-19 akan Terus Berkembang Jadi Varian Baru

Varian delta menyebar lebih cepat dan sekarang ada di 96 negara.

WHO menyebut varian delta menyebar lebih cepat daripada varian lainnya dan sekarang ada di 96 negara.
WHO menyebut varian delta menyebar lebih cepat daripada varian lainnya dan sekarang ada di 96 negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Epidemiolog dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian delta dari Covid-19, yang mematikan dan lebih menular daripada varian Alpha, akan berkembang menjadi varian lain.

"Varian delta menyebar lebih cepat daripada varian lainnya dan sekarang ada di 96 negara," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.

Baca Juga

Menurut dia, studi prevalensi nol yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian besar dunia masih tetap rentan terhadap infeksi, karena ketidakmerataan vaksinasi.

“Kami mulai melihat peningkatan [infeksi] lagi setelah 18 bulan menjadi pandemi global, sementara kita semua kelelahan,” jelas Kerkhove.

Peningkatan kasus terjadi di Eropa, wilayah Mediterania Timur, Afrika, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara, sedangkan Amerika menyaksikan penurunan signifikan.

“Saat ini lebih dari 20 negara mencatat peningkatan eksponensial dengan transmisi vertikal atau hampir vertikal,” kata dia lagi.

Mengingat apa yang terjadi di Brasil dan India, kini dia berfokus pada situasi di Nepal dan Afghanistan.

Sejauh ini, 184 juta kasus sudah dikonfirmasi di seluruh dunia, termasuk hampir 4 juta kematian.

Perkembangan varian

“Varian delta lebih menular daripada varian alpha, padahal varian alpha ini sangat mudah menular,” kata Van Kerkhove.

“Delta akan menjadi varian dominan yang beredar. Namun itu tidak akan berhenti di situ. Delta sendiri berevolusi setiap hari. Semakin banyak peluang yang dimiliki virus ini untuk menyebar, semakin banyak peluang yang harus diubahnya," terang dia.

Ilmuwan WHO memperingatkan bahwa varian baru akan terus bermunculan dan berdampak pada setiap aspek dari respons pandemi karena tindakan kesehatan masyarakat tidak konsisten di seluruh dunia.

Sekretaris Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan dana untuk mekanisme Komitmen Pasar Lanjutan Fasilitas COVAX tahun ini sudah ada, tetapi risiko substansial juga akan tetap ada, khususnya dalam hal pasokan vaksin.

“IMF [Dana Moneter Internasional], Bank Dunia, WTO [Organisasi Perdagangan Dunia], dan WHO bekerja sama untuk menemukan cara praktis untuk melacak dan mengoordinasikan pengiriman alat-alat medis ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” kata dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/who-varian-delta-covid-19-akan-terus-berkembang-jadi-varian-baru/2297072
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement