REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR - Kepresidenan Aljazair pada Rabu mengumumkan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ayman Ben Abdelrahman. Kabinet beranggotakan 33 orang itu seluruhnya terdiri dari blok-blok parlemen yang mendukung kebijakan Presiden Abdelmadjid Tebboune.
Sebanyak 17 mantan menteri tetap mempertahankan posisinya. Sementara Perdana Menteri Abdelrahman, yang adalah menteri keuangan di pemerintahan sebelumnya, akan tetap bertanggung jawab mengurus keuangan.
Setelah pemilihan 12 Juni yang dimenangkan oleh eks partai yang berkuasa, Front Nasional untuk Pembebasan, Presiden Tebboune menunjuk Abdelrahman sebagai perdana menteri, menggantikan Abdeaziz Djerad.
Itu adalah pemilihan parlemen pertama di Aljazair sejak mendiang Presiden Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri pada April 2019. Pemerintah baru akan menyusun program kerjanya dan menyerahkannya ke parlemen untuk diperdebatkan dan disetujui.
Jika parlemen menolak program pemerintah, Presiden Tebboune akan menugaskan perdana menteri untuk membentuk pemerintahan. Jika program pemerintah ditolak lagi, presiden akan membubarkan parlemen dan harus mengadakan pemilihan umum dalam waktu tiga bulan.
Pemerintah baru menghadapi tugas berat untuk memperbaiki krisis ekonomi negara itu yang diperparah pandemi Covid-19, serta jatuhnya harga minyak.
*Ditulis oleh Ibrahim Mukhtar di Ankara