Kamis 08 Jul 2021 20:44 WIB

Korea Selatan Antisipasi Pandemi Gelombang Keempat

Kasus harian pada pecahkan rekor, varian baru Covid-19 menyebabkan semakin banyak kasus - Anadolu Agency

Kasus harian pada pecahkan rekor, varian baru Covid-19 menyebabkan semakin banyak kasus - Anadolu Agency
Kasus harian pada pecahkan rekor, varian baru Covid-19 menyebabkan semakin banyak kasus - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Ketakutan akan gelombang keempat Covid-19 tumbuh di Korea Selatan ketika jumlah kasus harian mencatat ke rekor tertinggi 1.275 pada Kamis. Menurut Kantor Berita Yonhap, penyebaran cepat varian Delta diyakini menjadi alasan lonjakan infeksi baru-baru ini.

Total kasus keseluruhan hingga saat ini telah mencapai 164.028, termasuk 2.034 kematian. Data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menunjukkan bahwa jenis Delta menyumbang 9,9 persen dari kasus baru selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan 3,3 persen seminggu sebelumnya.

Baca Juga

Dari total kasus varian baru, 12,7 persen ditemukan di wilayah Seoul selama seminggu terakhir, melonjak tajam dari 4,5 persen seminggu sebelumnya. Kepala KDCA Jeong Eun-kyeong mengatakan Korea Selatan sedang dalam tahap memasuki gelombang keempat dan yang terburuk belum datang.

“Varian Delta bisa menjadi varian dominan Covid-19 di sini pada Agustus,” tambah dia.

Sekitar 80 persen dari infeksi baru di Korea Selatan berasal dari Seoul dan wilayah sekitarnya dan sebagian besar menginfeksi warga berusia 20-an dan 30-an, yang sebagian besar masih belum memenuhi syarat untuk vaksinasi.

"Belum ada keputusan yang diambil, tetapi pemerintah dapat memberlakukan pembatasan terketat di Ibu Kota Seoul dan wilayah sekitarnya," kata Sohn Young-rae, pejabat senior Kementerian Kesehatan, kepada wartawan.

Korea Selatan sejauh ini telah memvaksinasi penuh 5,49 juta orang, sementara 15,44 juta warga telah menerima dosis pertama.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/korea-selatan-antisipasi-pandemi-gelombang-ke-4-akibat-varian-delta/2298100
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement