REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Pimpinan WHO mengatakan dunia tidak dalam kondisi yang baik dalam memerangi pandemi ketika mengumumkan angka kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia sudah melampaui empat juta jiwa.
"Kita baru saja melewati tonggak tragis dengan empat juta kematian akibat Covid-19, yang bisa jadi jumlah sesungguhnya lebih tinggi," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus saat webinar, Rabu.
"Beberapa negara dengan tingkat vaksinasi tinggi sekarang berencana mempercepat vaksinasi, melonggarkan aturan kesehatan masyarakat, seolah-olah pandemi sudah berakhir," lanjut dia.
Menurut Tedros, kondisi ini diperparah dengan adanya varian Covid-19 yang lebih cepat menular, ketidakmerataan vaksin di banyak negara, dan lonjakan tinggi dalam kasus dan rawat inap.
'Krisis oksigen akut'
Krisis oksigen telah mendorong "gelombang kematian" di beberapa wilayah Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tedros mengatakan fakta bahwa jutaan tenaga kerja kesehatan belum divaksin hingga saat ini adalah mengkhawatirkan.
Padahal, dia telah berulang kali mendesak agar 10 persen orang di setiap negara sudah divaksin pada September, 40 persen pada akhir tahun, dan 70 persen pada pertengahan 2022.
Dia pun menyerukan dunia untuk bersama-sama mengatasi pandemi secara kolektif dengan memberikan lebih banyak vaksin ke negara-negara berkembang.
Tedros juga mengatakan para menteri keuangan dari negara-negara G20 dan gubernur bank sentral akan bertemu akhir pekan ini untuk membahas penanganan pandemi.