REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China tetap melanjutkan evakuasi warganya dari Afghanistan di tengah sorotan kasus impor Covid-19.
Pesawat Xiamen Airlines dengan nomor penerbangan MF8008 membawa pulang 210 warga China dari Kabul, Afghanistan, menuju Wuhan, Provinsi Hubei. Pesawat tersebut dikirimkan oleh pemerintah China untuk membawa pulang warganya dari Afghanistan. Hal itu dikonfirmasi otoritas Bandar Udara Internasional Tianhe, Wuhan, Ahad (11/6).
Pemulangan warga China itu dilakukan karena situasi keamanan di Afghanistan, negara tetangga di wilayah barat daya, terus memburuk. Sebelumnya warga China menyoroti adanya 52 kasus positif Covid-19 di dalam penerbangan MF8008 dari Kabul menuju Wuhan, Jumat (2/7).
"Bagaimana bisa terjadi, banyak kasus positif dalam satu pesawat," demikian unggahan warganet China mengomentari berita di Weibo yang telah dibaca lebih dari tiga juta orang itu.Pemerintah China mencarter pesawat karena tidak ada penerbangan langsung dari Wuhan, yang merupakan kota pertama ditemukannya kasus Covid-19, ke Afghanistan.
"Pesawat itu telah ditentukan tempatnya di bandara. Disinfektan juga telah disemprotkan," kata staf Bandara Tianhe yang dikutip Jiankang Shibao.
Pernyataan itu sekaligus menepis anggapan masyarakat setempat bahwa penerbangan internasional dapat mengancam penerbangan dan penumpang domestik. Xiamen Airlines menyatakan bahwa pihaknya untuk pertama kali menggunakan pesawat berbadan lebar menuju Kabul.
Xiamen memilih awak pesawatnya berdasarkan pengalaman, terutama dalam mengangkut pasukan penjaga perdamaian PBB dan misi evakuasi di luar negeri. Sebelum lepas landas dari Wuhan, para awak pesawat tersebut telah mendapatkan pelatihan khusus dalam menghadapi berbagai situasi di Kabul, sebagaimana diberitakan GICexpat.